CEGAH STUNTING, MAHASISWA FKES UNSA GELAR PENYULUHAN KB DI DESA PUNGKA

Sumbawa, Fkesnews- Tingkat    pertumbuhan penduduk yang  tinggi   dan  penyebaran penduduk yang kurang merata antar pulau menjadi permasalahan pada sebagian besar wilayah di Indonesia. Salah satu upaya untuk menekan lonjakan adalah dengan Keluarga Berencana (KB). KB merupakan upaya pelayanan kesehatan peventif yang  paling  dasar  dan  utama,  alasan  utama diperlukan keluarga  berencana untuk  mencegah mortalitas  dan  morbilitas  pasangan  usia  subur (PUS). Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Guna memahami metode kontrasepsi modern di kalangan masyarakat, mahasiswa program studi DIII Keperawatan, Fakultas Kesehatan Universitas Samawa (FKES UNSA) Sumbawa Besar  menggelar penyuluhan ber-KB untuk para ibu-ibu di Desa Pungka,Kecamatan Unter Iwes, pada Rabu 24/1/2024. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung di Posyandu dengan sasaran ibu-ibu yang datang pada saat posyandu berlangsung. Penyuluhan bertujuan agar ibu-ibu Desa Pungka memahami definisi KB, Manfaat KB, macam-macam alat kontrasepsi, efektivitas kelemahan dan kelebihan alat kontrasepsi serta efek sampingnya. metode kontrasepsi, meningkatkan kesertaan ber-KB, menurunnya jumlah angka kelahiran bayi, meningkatkan kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran, dan mencegah terjadinya penambahan kasus stunting.

Ns. Seftiani Utami,S.Kep.,M.Kep selaku dosen pembimbing dari Fakultas Kesehatan Universitas Samawa mengemukakan bahwa “Adanya kasus ibu usia subur yang tidak menggunakan kontrasepsi sehingga ibu usia subur tidak termotivasi untuk melakukan penggunaan kontrasepsi. Kegagalan penggunaan metode kontrasepsi terjadi disebabkan kurangnya pengetahuan wanita terhadap alat kontrasepsi tersebut sehingga memberikan pengaruh terhadap kondisi fisiologi, psikologis, kehidupan sosial dan budaya terhadap kehamilan tersebut. Pengetahuan terhadap alat kontrasepsi akan mendorong pasangan usia subur untuk menggunakan alat kontrasepsi yang menurut mereka cocok. Gerakan KB Nasional selama  ini telah berhasil mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam  membangun  keluarga  kecil  yang  makin mandiri sehingga harus diperhatikan  bahkan  terus  ditingkatkan”.

Selama kegiatan ini berlangsung para ibu-ibu terlihat sangat antusias dalam mendengarkan dan mengikuti acara tersebut. Pendidikan kesehatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi terkait materi yang telah disampaikan serta pemberian doorprize untuk peserta yang aktif bertanya. Secara keseluruhan acara terlaksana dengan baik dan sasaran dapat memahami terkait informasi yang telah diberikan.